Silaturrahim Guru dan Dai Hidayatullah se Jawa Tengah

20 July 2016
Comments 0
Category Artikel
20 July 2016, Comments 0

Silaturrahim Guru dan Dai Se Jawa Tengah

 Ratusan guru dan da’i Hidayatullah se Jawa Tengah memadati kampus 3 Pondok Pesantren Hidayatullah Kudus yang beralamatkan di Jalan Kudus-Jepara KM 5 Kedungdowo- Kaliwungu- Kudus pada tanggl 15-16 Juli 2016 bertepatan pada hari Jumat-Sabtu.

Para guru dan dai tersebut hadir dalam rangka mengikuti acara Silatwil 5 (Silaturrahim Wilayah Ke 5) yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Jawa Tengah. Bukan hanya silaturrahim, pada hari Sabtu, 16 Juli 2016 diadakan juga Seminar Nasional dengan mengusung tema “Revitalisasi Peran Da’wwah dan tarbiyah dalam Membangun Peradaban Islam” yang disampaikan langsung oleh Ketua DPP Hidayatullah, Bpk KH.Dr.Nashirul Haq, MA. Hadir pula Ustad Sholih Hasyim, S.Sos.I ,salah satu Dewan Mudzakaroh Hidayatullah Pusat, Ustad Suharsono dan Ustad Amun Rowie, M.Pd selaku ketua departemen Pendidikan Hidayatullah pusat.

Pada acara ini turut mengundang juga Bpk H. Mustofa selaku Bupati Kudus, yang di wakili oleh Bpk Budi Rahmat, MM, selaku asisten 2 bidang perekonomian. Dalam sambutan bupati Kudus yang dibacakan oleh Bpk Budi Rahmat, bahwa beliau memberikan apresiasi yang luar biasa kepda guru dan dai Hidayatullah se Jawa Tengah.

Menurut ketua panitian tujuan diadakannya silaturrahim dan seminar ini adalah untuk mempererat ukhuwah antara guru dan da’i serta untuk mencerahkan kembali peran guru dan da’i sebagai pionir terdepan dalam mengemban dakwah dan tarbiyah di tengah-tengah masyarakat umumnya dan Hidayaullah khususnya.

Menurut Ustad Nashirul Haq, dengan upaya yang sungguh-sungguh dalam mencerahkan dan mentarbiyah ummat, diharapkan kedepannya muncul pionir-pionir dakwah yang mengusung peradaban Islam. Dalam kehidupan ini peradaban terbagi menjadi 2 yaitu peradaban wahyu (Islam) dan peradaban materi. Menurutnya, yang saat ini kita selesaikan adalah peradaban materi telah menguasai dunia , standart nilai ditengah-tengah masyarakat diukur berdasarkan materi, seluruh aspek kehidupan diukur dengan standart materi. peradaban materi/kafir bermuara dari iblis sedangkan peradaban islam bermuara dari Allah dan Rosul Nya. Secara sederhana, makna peradaban adalah terwujudnya Islam dalam seluruh aspek kehidupan, baik secara pribadi, keluarga, dan masyarakat, tandasya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.